Ciputat - Dinas Sosial langsung bergerak cepat membuka posko pengungsian korban kebakaran Pasar Ciputat. (11/05/22)
Sedikitnya tercatat ada 24 Kepala Keluarga (KK) yang ditangani Dinas Sosial Kota Tangsel.
Dalam peninjauan lokasi langsung dilakukan bersama Camat Ciputat Bakhtiar Priyambodo, Sekcam Mamat, Lurah Cipayung Darwin Sopian, Lurah Ciputat Iwan Pristiasya.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kota Tangsel, Ika Nunung Sartika menyampaikan rencana posko awalnya di masjid dan musala terdekat dari lokasi. Tetapi setelah ditinjau kembali, kondisinya sempit dan panas. Akhirnya Dinsos melakukan inventarisir lokasi yang paling nyaman dan luas tak jauh dari kejadian kebakaran.
“24 KK kami boyong ke GOR Ciputat yang nyaman dan akan disediakan kasur, selimut dan matras serta lain-lainnya untuk 24 kepala keluarga, ” ujarnya tadi malam di temui di lokasi.
Kendati disediakan lokasi pengungsian, namun tidak semua warga mau dipindah. Terutama para suami dari mereka. Lebih memilih di lokasi kebakaran ketimbang meninggalkan sisa-sisa barang seperti timbangan dan peralatan yang masih dapat diselamatkan daripada berkumpul dengan keluarga. Akhirnya yang berhasil diboyong anak-anak mereka dan para istri.
“Kami sudah mengecek ke lapangan banyak bapak-bapak tidak mau untuk diboyong ke GOR. Akhirnya yang berhasil diboyong istri dan anaknya. Sementara bapak-bapaknya akan menjaga barang-barang dan mereka akan menggunakan masjid dan mushala untuk beristirahat karena lebih dekat jaraknya, ” tambahnya.
Dinsos di lokasi pengungsian selain kelengkapan alas tidur juga ada menyediakan makanan pokok seperti beras dan mie instan serta air mineral, Sedangkan ibu-ibu pengungsi berencana membawa kompor untuk aktivitas masak.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
“Kami menyediakan, selain kelengkapan alas tidur juga akan ada pasokan makanan, seperti makanan ringan. Dan pihak keluarga akan membawa kompor masak sendiri.
Dari Dinsos ada beras, mie, air mineral dan matras, kasur dan selimut, ini permintaan yang prioritas baru ini.
Adapun estimasi waktu pengungsi sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk anak yang sekolah akan dilakukan pengecekan apakah ada seragam sekolah atau tidak di Dinsos, kebutuhan sekolah akan kami cek, ” tutupnya. (Hendi)